Investor Waspada! Saham FORE dan SMKM Masuk Radar UMA

Warta Ekonomi,quickq快区加速器官网 Jakarta -

Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah menyoroti pergerakan saham dua emiten, yaitu PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) dan PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM). Keduanya mengalami lonjakan harga di luar kebiasaan atau unusual market activity(UMA).

“Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA),” demikian disampaikan BEI dalam keterangannya. 

Saham FORE memang tampil menakjubkan. Pada perdagangan Rabu (4/6), saham ini ditutup melonjak 24,51% ke level Rp635. Dalam sepekan, kenaikannya mencapai 53,38%, dan selama sebulan terakhir telah melesat 78,37%.

Baca Juga: Kamis Manis! IHSG Nanjak 0,47% ke 7.102 pada Awal Perdagangan Hari Ini

Tidak hanya FORE, lonjakan signifikan juga terjadi pada saham PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM). BEI turut menyampaikan, “Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA).” 

Saham SMKM ditutup naik 9,09% ke Rp96 pada perdagangan sebelumnya. Kemudian, mencatat kenaikan 26,32% dalam seminggu dan mencetak pertumbuhan 108,70% dalam sebulan terakhir.

Baca Juga: Buat Investor Bitcoin, Bursa Saham Moskow Luncurkan Kontrak Berjangka Kripto

Meski demikian, BEI menegaskan bahwa pengumuman UMA tidak serta merta mengindikasikan adanya pelanggaran terhadap regulasi pasar modal. Saat ini, pihak bursa masih mencermati pola transaksi kedua saham tersebut secara saksama.

BEI juga mengimbau para investor untuk bersikap bijak dan waspada. Investor diminta memantau jawaban dari perusahaan atas permintaan konfirmasi bursa serta memperhatikan kinerja dan keterbukaan informasi dari emiten terkait. 

"Meninjau ulang rencana aksi korporasi jika belum mendapat restu dari RUPS dan mempertimbangkan segala potensi risiko sebelum mengambil keputusan investasi," ujar pihak BEI.