- Jakarta,quickq网址 CNN Indonesia--
Belakangan berbagai kasus kekerasanyang dilakukan oleh anak muda terhadap pasangannya makin marak terjadi.
Psikolog klinis dari Universitas Indonesia Mellia Christia, mengatakan bahwa anak yang tumbuh dalam keluarga yang mempraktikkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) rentan menormalisasi kekerasan.
"Itu seakan-akan menjadi pembenaran bahwa hubungan antara laki-laki dan perempuan itu normal kalau penuh dengan kekerasan," kata Mellia, kepada Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya dia melihat bahwa, 'oh, begini, ya, cara orang berinteraksi antara laki-laki dan perempuan'," kata Mellia.
Hal inilah yang katanya menjadi dasar anak untuk membangun hubungan dengan orang lain.
"Normalisasi kekerasan, agresivitas, kemudian memperlakukan pasangan dengan tidak baik, itu seakan-akan menjadi kebenaran untuk seorang anak."
"Kemudian mungkin dampak lainnya adalah bagaimana penilaiannya terhadap ibunya, kompetensi seorang ibu, serta juga dia belajar untuk menjadi pelaku," kata Mellia.
Lihat Juga :
Pakar Ungkap Faktor Pemicu Anak Tumbuh dengan Sifat Kekerasan
Selain menjadi pelaku kekerasan, anak yang tumbuh dalam keluarga KDRT juga berpotensi berhadapan dengan trauma.
"Kemudian juga jadi punyaself-esteem(harga diri) yang rendah karena berasal dari keluarga yang interaksinya tidak baik, tidak hangat, dan kemudian akhirnya akan mempengaruhi cara dia berhubungan dengan orang lain di luar keluarganya," ujar Mellia.
(chs/chs) 顶: 6469踩: 346
Anak Tumbuh di Keluarga KDRT Cenderung Menormalisasi Kekerasan
人参与 | 时间:2025-06-01 16:59:29
相关文章
- FOTO: Gotong
- Tenaga Nakes Dapat Perlindungan Hukum Tambahan di RUU Kesehatan
- 南安普顿大学游戏设计硕士如何?
- 四所英美开设音乐方向的优秀综合类大U学校解读!
- Waspada, Ini 5 Tanda Awal Ginjal Kamu Bermasalah
- 新西兰媒体设计学院怎么样?
- FOTO: Lomba Gendong Pasangan di Kamboja Pecahkan Rekor Dunia
- 墨尔本大学艺术类专业介绍
- Penting, Ini Aturan Isolasi untuk Pasien Cacar Monyet
- Hukum Menelan Dahak saat Puasa, Bikin Batal atau Tidak?
评论专区