Asal Sindikat Judi Online di Indonesia Dibongkar Kominfo: Kebanyakan Dari Kawasan ASEAN
JAKARTA,quickq登录不了 DISWAY.ID- Asal sindikat judi online di Indonesia dibongkar Kominfo yang ternyata berasal dari luar negeri.
Hal ini diungkapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam konferensi pers, Kamis, 20 Juli 2023.
"Terkait judi online itu semuanya dari luar negeri. Itu kita tengarai dia berpusat di negara-negara yang di mana judi di atur. Jadi itu bukan pelanggaran di negaranya," kata Semuel Abrijani Pangerapan selaku Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika.
BACA JUGA:Komjen Dharma Pongrekun Ungkap Imunisasi Hancurkan Sel Manusia
BACA JUGA:Saksi Ahli Kasus TPPU Panji Gumilang Segera Diperiksa Bareskrim
Pria yang akrab disapa Semmy itu juga membeberkan cara pemerintah untuk memberantas situs judi online yang berasal dari luar negeri tersebut.
Semuel mengatakan ada berbagai cara yang dilakukan pemerintah, pertama pemblokiran domain atau websitenya terlebih dahulu.
"Kedua kalau ketahuan IP-nya, IP-nya juga kita blok. Ketiga kalau dia berupa aplikasi, aplikasinya kita blok," lanjutnya.
BACA JUGA:Baso A Fung Hancurkan Semua Alat Makan Setelah Jovi Adhiguna Makan Bakso Pakai Kerupuk Babi di Bandara Ngurah Rai Bali
BACA JUGA:Menkominfo Budi Arie Akui Kerap Terima SMS Promosi Judi Online: Saya Sering Dapat dan Pakai Foto Cewek Lagi
"Ketiga, (jika) dia berupa aplikasi, aplikasinya kita blok. Nah untuk melengkapi tadi, ada juga rekening-rekening yang mereka gunakan itu kita blok, supaya bisa mempersempit ruang mereka untuk melakukan kegiatan ilegal ini," sambungnya.
Lebih lanjut, Budi membeberkan negara-negara mana saja yang melegalkan judi online.
Menurut Budi kebanyakan dari negara yang justru berada di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
BACA JUGA:Pabrik Pfizer Hancur Diterjang Tornado di Carolina Utara
- 1
- 2
- »
下一篇:Alexander Marwata Ngaku Bertemu Eko Darmanto: Satu Kali
相关文章:
- Kembali Kader PDIP Gugat Megawati ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
- 6 Cara Diet Murah Meriah, Tak Perlu Habiskan Kocek untuk Langsing
- Sudah 51 Persen, Pembangunan Stasiun Pompa Ancol
- 7 Kebiasaan Sepele yang Bikin Ranjang jadi 'Anyep', Libido Drop
- Anies Baswedan Buka Opsi Gelar Formula E di Pulau Reklamasi Bikinan Ahok
- Bukti Pengabdian Prabowo, Mendirikan Akademi Sepakbola Demi Wujudkan Timnas Indonesia di Piala Dunia
- Palsukan Dokumen RUPSLB, Eks Gubernur Sumsel dan Komisaris BSB Dilaporkan ke Bareskrim
- Riset Luminate
- Prabowo: Danantara Siap Perkuat Investasi Infrastruktur Nasional
- Ikuti Arahan Kemenkes, Heru Budi Pastikan Puskesmas di Jakarta Tak Jual Obat Sirup yang Ditarik BPOM
相关推荐:
- Kampanye 'Jangan Buang
- Disebut Akibat Mandi Malam, Ini Mitos Seputar Paru
- Palsukan Dokumen RUPSLB, Eks Gubernur Sumsel dan Komisaris BSB Dilaporkan ke Bareskrim
- Bukti Pengabdian Prabowo, Mendirikan Akademi Sepakbola Demi Wujudkan Timnas Indonesia di Piala Dunia
- Terus Melesat, BTN Bidik 3,6 juta Pengguna BTN Mobile di Sepanjang 2025
- Bursa Eropa Menguat, Investor Dihantui Dampak Turunnya Peringkat Kredit AS
- Jokowi Akui Sudah Tekan PP Kenaikan Gaji TNI/Polri Jelang Pilpres 2024
- Otorita IKN Sebut 23 Investor Sudah lakukan Groundbreaking di tahun 2023
- Cetak Laba Rp5,1 Triliun, PTBA Gelontorkan Rp3,83 Triliun untuk Dividen Pemegang Saham
- Mahfud MD Tutup Debat Cawapres dengan Lagu Ebiet G Ade: Berita Kepada Kawan
- Gerindra Respons Isu Jokowi Tolak PDIP Gabung Kabinet Prabowo
- Gerindra Respons Isu Jokowi Tolak PDIP Gabung Kabinet Prabowo
- Bukan di Hotel Mewah, Paus Fransiskus Menginap di Kedubes Vatikan Jakarta
- Kemendikbudristek Turunkan Tim Inspektorat Investigasi Kasus Bullying PPDS FK Undip
- Terus Melesat, BTN Bidik 3,6 juta Pengguna BTN Mobile di Sepanjang 2025
- Ojol Drone Sudah Biasa, Drone di China Jadi Layanan Antar Barang
- Kembali Kader PDIP Gugat Megawati ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
- Link dan Cara Cek PIP 2025 Lewat HP, Sudah Cair atau Belum?
- INDEF Sebut Program Makan Bergizi Gratis Dorong Ekonomi UMKM
- Indodana Finance Terima Pendanaan Rp1 Triliun dari BCA untuk Pengembangan PayLater